Studi Analisis
الاعتكاف في العشر الأواخر من رمضان دراسة تحليلية في حديث صحيح البخاري برقم 2025
XMLاشتمل الحديث على أمور العبادة منها الاعتكاف. ويكون الاعتكاف عادة في بعض الولاة بجاوي كما في مسجد ديماك بجاوي الوسطى ثم في المعهد نور الحرامين بفوجون مالانج بجاوى الشرقية. المصيبة الآن كان الاعتكاف يملأ بالقبيحة منها التلاعب، اللقاء بين الأجنبين غير المحرمين لا سيما في الاعتكاف في العشر الأواخر من رمضان.
المنهج في كتابة هذا البحث العلمي هو المنهج المكتبي التحليلي يعني يبحث في كل البيانات المجموعة من الكتب والوثائق المتنوعة سواء البحوث العلمية أم الكتب الدراسة الجرائد وغيرها التي تتعلق بموضوع البحث، فنوع البحث يتضمن الأفكار المتعلقة بالموضوع ويساعد على جمع البيانات من مصادر المكتبة.
النتيجة في هذا البحث العلمي، أولا أن درجة الحديث المبحوث صحيح للإحتجاج بعد أن تتناول عن الحديث دراية ورواية. أما مفهوم هذا الحديث هو يلزم المعتكف أن يعتكف بما علمه النبي صل الله عليه وسلم عن كيفية الاعتكاف الصحيحة ولا يجوز أن يصنع بما لا منفعة في المسجد ما دام في اعتكافه.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan masyarakat dibeberapa daerah salah satunya di Jawa، yakni meramaikan masjid khususnya disepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dengan melaksanakan I’tikaf. Namun yang terjadi direalita kehiduapan، yang dilakukan mereka didalam masjid tidak hanya I’tikaf saja، melainkan diisi dengan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti bermain –main، bertemu dengan lawan jenis yang bukan mahrom، bahkan sampai jual beli. Dari latarbelakang inilah muncul rumusan masalah sebagai berikut. Bagaimana proses penshahihan hadits tentang I’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dan bagaimana pemahaman hadits tentang I’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.
Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif dan kepustakaan ini memperoleh data dan informasi yang bersumber dari jurnal، artikel، kitab-kitab turats، yang menjelaskan tentang i’tikaf dan yang menjelaskan seputar ilmu hadits، meliputi kitab mushtolahat، kitab syarah hadits، kitab matan hadits، kitab ilmu rijal hadits، dan lain sebagainya guna memperkuat argumen agar dapat mempermudah dalam menganalisis baik dari sisi sanad maupun matannya.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa derajat hadits Shahih Bukhori nomer dengan nomer hadits 2025 adalah Shahih، dan dengan hasil tersebut، hadits ini dapat digunakan untuk berhujjah. Keshahihan ini berdasarkan hasil takhrij yang menunjukkan bahwa hadits dibahas terdapat pada tujuh tempat. Kemudian dari Jarh Wa Ta’dil sendiri، keseluruhan rawi dari jalur sanad Ibnu Umar bernilai Tsiqoh، kecuali Ismail bin Abdillah، yang mana Imam Ahmad bin Hambal menyatakan bahwa Ismail bin Abdillah bernilai La Ba’sa Bihi، sedangkan menurut An-Nasa’i bernilai Dho’if، dan menurut Ibnu hibban، Ismail bin Abdillah bernilai Tsiqot. Kesimpulan selanjutnya tentang pemahaman hadits I’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan adalah seyogyanya pelaksanakan I’tikaf harus sesuai dengan yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Yakni dengan tidak melakukan kegiatan apapun yang kurang bermanfaat kecuali adanya keperluan dengan waktu sewajarnya.
Detail Information
Item Type |
skripsi Hadits dan Ilmu Hadits
|
---|---|
Penulis |
Muhammad Habib Al Ansori - Personal Name
|
Tema Penelitian |
Studi Analisis
|
Penulis |
Muhammad Habib Al Ansori - Personal Name
|
Student ID |
2019.14.0028
|
Dosen Pembimbing |
Dr.H.Amrullah Lc. M.Hi - - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji |
Dr. M. Anang Firdaus, M. Pd. I - - Ketua Penguji
|
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi |
In Press
|
Departement |
takhassus
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | : ., 2023 |
Edisi |
In Press
|
Subyek | |
No Panggil | |
Copyright |
Penulis
|
Doi |